02 Desember 2008

Struktur Program Pengajaran Untuk SMA

Berikut ini ialah program pengajaran untuk siswa SMA

Mata pelajaran yang harus dijalani untuk kelas X yaitu:
Pendidikan Agama, kewarganegaraan/ sos, bahasa dan sastra Indonesia, bahasa Inggris,
Matematika, kesenian, pendidikan jasmani, sejarah/ geografi, ekonomi, fisika, kimia, biologi, teknologi informasi dan komputer, kenusantaraan/ KP, bela negara, dan BP/ BK.

Mata pelajaran yang harus dijalani untuk kelas XI Ilmu Alam yaitu:
Pendidikan agama, kewarganegaraan, bahasa dan sastra Indonesia, bahasa Inggris, matematika, kesenian, pendidikan jasmani, sejarah/ geografi, fisika, teknologi informasi dan komputer, kenusantaraan, dan BP/ BK.

Mata pelajaran yang harus dijalani untuk kelas XII Sosial yaitu:
Pendidikan agama, kewarganegaraan, bahasa dan sastra Indonesia, bahasa Inggris, matematika, kesenian, pendidikan jasmani, sejarah/ geografi, fisika, ekonomi, sosiologi, teknologi informasi dan komputer, kenusantaraan, dan BP/ BK.

Mata pelajaran yang harus dijalani untuk kelas III IPA yaitu:
PPKn, pendidikan agama, bahasa dan sastra Indonesia, sejarah nasional dan sejarah umum, bahasa Inggris, penjaskes, matematika, fisika, biologi, kimia, BP, kenusantaraan dan kepemimpinan.

Mata pelajaran yang harus dijalani untuk kelas III IPS yaitu:
PPKn, pendidikan agama, bahasa dan sastra Indonesia, sejarah nasional dan sejarah umum, bahasa Inggris, penjaskes, matematika, ekonomi, sosiologi, tata negara, BP, kenusantaraan dan kepemimpinan.

Kelebihan Student-Centered Learning

Ada beberapa kelebihan student centered leaning bila dibandingkan dengan metode konvensional (teacher centered learning) kelebihan itu adalah sebagai berikut:

1. Mengefektifkan proses pembelajaran

Dengan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik, mereka akan bertanggungjawab pada dirinya sendiri dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Sehingga mereka akan lebih cepat dalam menerima dan memahami sesuatu dengan proaktif dalam belajar.

2. Memperkuat daya ingatan siswa

Ketika siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajarnya, dalam artian tidak lagi hanya terpusat pada guru, mereka akan lebih kuat daya ingatannya. Karena mereka mendapatkan ilmu secara langsung untuk dipraktekkan, dalam arti tidak hanya sekedar mendengarkan dari satu sumber.

3. Mengikis rasa bosan siswa

Rasa bosan akan timbul ketika mahasiswa tidak dianggap ada di dalam kelas. Mereka hanya dijadikan objek pendengar yang setia dari ceramah guru. Akibatnya siswa akan merasa bosan dan akan juga mempengaruhi keinginannya untuk terus giat dalam menggali ilmu.

4. Memberikan rasa percaya diri bagi mereka yang mempunyai kekurangan dalam akademis

SCL memberikan kesempatan pada siapapun untuk proaktif dalam proses belajar mengajar. Tidak ada tekanan yang dapat memutuskan bahwa pendapat ini benar dan pendapat itu salah. Karena yang terlibat dalam diskusi tersebut mereka sendiri yaitu semua siswa. Jadi bagi mereka yang selama ini jarang berpartisipasi dalam kegiatan KBM akan merasa lebih percaya diri dalam mengikutinya.

Tugas Dosen Di Student Centered Learning:

  1. Memfasilitasi:

Buku, modul ajar, hand-out, jurnal, hasil penelitian,dan waktu.

  1. Memotivasi:

Dengan memberi perhatian pada mahasiswa.

Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan dengan situasi yang kontektual.

Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan.

  1. Memberi tutorial:

Menunjukkan jalan/ cara/ metode yang dapat membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

  1. Memberi umpan balik:
Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran/ hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.

Learner-Centered Instructional Strategies

· Problem-based Learning

Problem-based Learning mengutamakan pemecahan masalah sehari-hari. Murid mengidentifikasi isu yang akan mereka eksplorasi, dan yang perlu mereka selesaikan. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing, membantu murid dengan memantau usaha mereka untuk menyelesaikan masalah.

· Essential Questions

Essential Questions adalah pertanyaan yang merefleksikan hal yang penting dari kurikulum, hal yang penting yang dipercaya murid akan dapat dieksplorasi dan dipelajari (Santrock, 2001).

· Discovery Learning

Discovery Learning adalah pembelajaran dimana murid membuat pemahaman mereka sendiri. Dalam Discovery Learning, murid harus bereksplorasi sendiri. Menurut Dewey dan Bruner (Santrock, 2001), Discovery Learning menyemangati murid untulk berpikir sendiri dan menemukan bagaimana pengetahuan dibangun. Sebagai guru yang mulai menggunakan Discovery Learning, mereka akan menemukan bahwa hal tersebut efektif dalam pendekatan instruksi sistematis yang perlu dimodifikasi, yang akan mengembangkan guided discovery learning. Guided discovery learning adalah ketika murid masih mendapat dukungan akan pembangungan pengertian, tetapi masih dengan pengarahan pertanyaan dan arahan dari guru.

Berikut ini adalah perbedaan antara teacher centered learning dan student centered learning:

Teacher Centered Learning

Student Centered Learning

Transfer pengetahuan dari dosen ke mahasiswa.

Mahasiswa aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari.

Mahasiwa menerima pengetahuan secara pasif.

Mahasiswa aktif terlibat dalam mengelola pengetahuan.

Lebih menekankan pada penguasaan materi.

Tidak terfokus hanya pada pengetahuan tetapi juga mengembangkan sikap belajar (life long learning).

Single media.

Multimedia.

Fungsi dosen pemberi informasi utama dan evaluator.

Fungsi dosen sebagai motivator, fasilitator, dan evaluator.

Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan terpisah.

Proses pembelajaran dan penilaian berkesinambungan dan terorganisasi.

Menekankan pada jawaban yang benar saja.

Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan. Kesalahan dapat digunakan sebagai sumber belajar.

Sesuai dengan pengembangan ilmu dalam satu disiplin saja.

Sesuai dengan pengembangan ilmu dengan pendekatan interdisipliner

Iklim belajar individual dan kompetitif.

Iklim yang dikembangkan bersifat kolaboratif, supportif, dan kooperatif.

Perkuliahan merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran.

Mahasiswa melakukan pembelajaran dengan berbagai model dengan SCL

Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran.

Penekanan pada pencapaian kompetensi mahasiswa.

Penekana pada bagaimana cara dosen melakukan pengajaran.

Penekanan pada cara mahasiswa melakukan pembelajaran.

Penekanan pada penguasaan hard skill mahasiswa.

Penekanan pada penguasaan hard skill dann soft skill mahasiswa.